SAP Gangguan Proses Pikir Waham

Pokok Bahasan                       : Gangguan Proses Pikir: Waham
Sub Pokok Bahasan                : 1. Pengertian Waham
2. Penyebab Waham
3. Tanda dan gejala waham
4. Rentang respon waham
5. Macam-macam waham
6. tindakan dalam  menangani pasien waham

Sasaran                                    :  Pengunjung Poliklinik RS. Dr. Ernaldi Bahar Palembang
Hari / tanggal                          :  Senin, 03 September 2012
Waktu                                     :  09.00 WIB s.d selesai
Tempat                                    :  Poloklinik RS Dr. Ernaldi Bahar Palembang

I.          Tujuan Umum
Peserta mampu memahami dan mengerti tentang waham dan cara penanganannya

II.        Tujuan Khusus
1. Peserta mampu menjelaskan tantang pengertian Waham
2. Peserta mampu menjelaskan tantang penyebab Waham
3. Peserta mampu menjelaskan tantang tanda dan gejala waham
4. Peserta mampu menjelaskan tantang rentang respon waham
5. Peserta mampu menjelaskan tantang macam-macam waham
6. Peserta mampu menjelaskan tantang tindakan dalam  menangani pasien waham

III. Landasan teori
            Terlampir

IV. Metode
  1. Ceramah
  2. Diskusi

V. Media / alat
Leaflet

VI. Pengorganisasian
Moderator                         : Febtarini
Penyaji                              : Anis Septiana
Notulen                             : Hasvera
Observer                            : Yesi Arieska
Fasilitator                          : M. Daryadi
Dokumentasi                     : Kukuh Ducha Wijaya

VII. Kegiatan Penyuluhan

No
Kegiatan
Penyuluhan
Peserta
Waktu
Media
1
Pembukaan
-          mengucapkan salam
-          memperkenalkan diri
-          mengingatkan kontrak

-          menjelaskan tujuan
-          menjawab salam
-          mendengarkan
-          memperhatikan dan menjawab
-          mendengarkan dan mencatat
5 menit
Leaflet
2
Isi
-       Menjelaskan pengertian Waham
-       Menjelaskan penyebab Waham
-       Menjelaskan tanda dan gejala waham
-       Menjelaskan rentang respon waham
-       Menjelaskan macam-macam waham
-       Menjelaskan tindakan yang harus dilakukan dalam menangani pasien waham

-          memperhatikan, bertanya, diskusi
-          memperhatikan, bertanya, diskusi
-          memperhatikan, bertanya, diskusi
15 menit
Leaflet
3
Penutupan
-          mengevaluasi perasaan peserta setelah penyuluhan
-          mengajukan beberapa pertanyaan
-          mengungkapkan perasaan setalah penyuluhan
-          bertanya tentang materi penyuluhan yang belum paham
10 menit


VIII. Evaluasi hasil
1. Sebutkan pengertian Waham
2. Sebutkan penyebab Waham
3. Sebutkan tanda dan gejala waham
4. Sebutkan rentang respon waham
5. Sebutkan macam-macam waham
6. Sebutkan cara menangani pasien waham

Lampiran

GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

1.    Pengertian Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Keliat, 2006).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI, 2000 dalam Fitria, 2009).

2.    Penyebab Waham
Berbagai kehilangan dapat terjadi pada pasca bencana, baik kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. kehilangan ini menyebabkan stress bagi mereka yang mengalaminya. jika stress ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan waham. (Keliat, 2006).

Faktor Predisposisi Dan Presipitasi
-            Faktor Perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan tidak efektif
-            Factor social budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham
-            Factor psikologi
Hubungan yang tidak harmonis dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.
-            Factor biologis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel diotak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.
-            Factor genetic
-            Factor social budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dai kelompok.
-            Factor biokimia
Dopamine, norepineprin dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang.
-            Factor psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenangkan.

3.    Tanda dan Gejala waham
-            Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan
-            Menolak makan
-            Tidak ada perhatian pada perawatan diri
-            Ekspresi wajah sedih, gembira atau ketakutan
-            Gerakan tidak terkontrol
-            Mudah tersinggung
-            Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
-            Tidak bias membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan
-            Menghindar dari orang lain
-            Mendominasi pembicaraan
-            Berbicara kasar
-            Menjalankan kegiataan keagamaan secara berlebihan
4.    Rentang Respon waham
              Respon adaptif                                                          Respon maladaptif


-       Pikiran logis
-       Persepsi akurat
-       Emosi konsisten dengan pengalaman
-       Perilaku sesuai dengan kenyataan
-       Hubungan social harmonis

-       Kadang proses pikir terganggu
-       Ilusi
-       Emosi berlebihan
-       Berperilaku yang tidak biasa
-       Menarik diri

-       Gangguan isi piker halusinasi
-       Perubahan proses emosi
-       Perilaku tidak terorganisasi
-       Isolasi sosial
5.    Macam-macam waham
-       Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho!” atau, “Saya punya tambang emas.”
-       Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.”
-       Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari.”
-       Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia sakit kanker
-       Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh”.

6.    Tindakan yang harus dilakukan dalam menangani pasien waham
-       Bina hubungan saling percaya
-       Tidak mendukung atau membantah klien
-       Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
-       Observasi pengaruh waham terhadap aktifitas sehari-hari
-       Diskusikan dengan klien kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi karena dapat menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.
-       Jika klien terus bicara wahamnya, dengarkan tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai klien berhenti membicarakannya.
-       Berikan pujian bila orientasi dan penampilan klien sesuai dengan realitas
-       Diskusikan dengan klien kemampuan realitas yang dimilikinya pada saat yang lalu dan saat ini
-       Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya
-       Tingkatkan aktivitas fisik yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional klien
-       Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya.
-       Diskusikan akibat yang terjadi bila klien berhenti minum obat.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Anna Budi. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGC


Fitria, Nita. 2009. Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanan Tindakan Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SAP Gangguan Proses Pikir Waham"

Posting Komentar